Inilah Cara Allah Menurunkan Al-Qur'an Pada Lailatul Qadar - Alhamdulillah pada momentum Nuzulul Qur'an ini kami kembali mengulas sebuah trending topik mengenai Islam dan Ramadhan.
Di bulan Ramadhan terdapat suatu malam yang di agungkan yaitu Lailatul Qadar. Yaitu suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Ada keterkaitan antara Nuzulul Qur'an dan Lailatur Qadar. Nuzulul Qur'an merupakan awal mulanya diturunkan Alqur'an kepada Rasulullah SAW pada 14 abad silam. Dan Lailatul Qadar merupakan malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadhan yang sangat istimewa.
Menurut para ulama proses turunnya Alqur'an tersebut diturunkan sekaligus ke langit dunia yang terjadi pada malam Lailatul Qadar. kemudian diturunkan secara berangsur-angsur sepanjang kehidupan Nabi saw setelah beliau diutus di Mekah dan Madinah.
Cara Allah Menurunkan Al-Qur'an Pada Lailatul Qadar
Pendapat ulama mengenai bagaimana cara Allah menurunkan A-Qur'an pada Lailatul Qadar adalah sebagai berikut:
As-Suyuthi dalam kitabnya al-Itqan fi Ulum al-Quran menyebutkan ada 3 pendapat,
Pertama,
al-Quran turun secara utuh keseluruhan ke langit dunia pada saat
lailatul qadar. Selanjutnya Allah turunkan secara berangsur-angsur
selama masa kenabian.
Kata as-Suyuthi, ‘Ini adalah pendapat yang paling shahih dan paling terkenal’.
Kedua,
al-Quran turun setiap lailatul qadar selama masa kenabian. Kemudian
turun berangsur-angsur kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam selama
setahun itu.
Sebagai ilustrasi, (hanya permisalan untuk mendekati pemahaman)
Di
malam qadar tahun 1 Hijriyah, Allah menurunkan 2 juz al-Quran.
Selanjutnya, al-Quran sebanyak 2 juz itu, turun secara berangsur-angsur
selama setahun. Hingga datang lailatul qadar di tahun 2 H. Lalu Allah
turunkan lagi 3 Juz (misalnya) di malam qadar tahun 2 H. Selanjutnya
turun secara berangsur-angsur selama setahun, hingga datang lailatul
qadar di tahun 3 H, dan demikian seterusnya.
As-Suyuthi menyebutkan, ini merupakan pendapat Fakhruddin ar-Rozi.
Baca juga: Ciri Orang yang mendapat Lailatul Qadar
Ketiga,
al-Quran pertama kali turun di lailatul qadar. Selanjuntnya al-Quran
turun berangsur-angsur di waktu yang berbeda-beda. Ini merupakan
pendapat as-Sya’bi.
Dan as-Suyuthi lebih cenderung menguatkan pendapat yang pertama.
Allahu a'lam
Referensi:
1. Konsultasi Syariah (https://konsultasisyariah.com/25152-makna-nuzulul-quran.html)
2. Rumaysho (https://rumaysho.com/3495-tafsir-surat-al-qadr-1-nuzulul-qur-an-dan-lailatul-qadar.html)