Hal ini Ia dasari atas rasa prihatin pada bangsa ini yang sering menggunakan produk asing. Bayangkan saja Durian dari Malaysia dan Thailand bisa masuk di Indonesia melalui pesawat, masa produk durian asli dari Medan tidak bisa tersebar di wilayah Indonesia karena baunya yang menyengat di pessawat.
Ditemui di tempat usahanya di Jalan Wahid Hasyim, Kota Medan, Ucok bertutur banyak hal tentang durian. Cara mengemas durian, adalah salah satunya.
Menurut Ucok, banyak pembeli duriannya yang kerap bertanya bagaimana membawa durian ke pesawat untuk oleh-oleh keluar kota. Dia pun memutar otak untuk bisa memenuhi keinginan banyak orang itu.
Baca juga: Lezatnya Durian Asli Pandeglang yang Bikin Lidah Bergoyang“Tidak sengaja, bertemu salah satu pembeli yang pegawai maskapai. Saya tanya kenapa di pesawat tidak boleh bawa durian. Kata dia, boleh (bawa durian), asal baunya tidak tercium,” ungkap Ucok.
Dari percakapan itu, Ucok pun memulai eksperimen mengemas durian tanpa bau. "Empat kali saya coba, baru ketemu caranya," ujar dia bersemangat.
Inilah Rahasia Durian Ucok Masuk Pesawat Tanpa Bau
Sesudah itu, kotak tersebut dimasukkan ke plastik bening. Sekali lagi, kemasan itu dilakban lagi.
"(Pengemasannya) empat lapis," sebut Ucok.
Sembari tertawa, Ucok bercerita tahap per tahap uji cobanya sampai ketemu metode yang sekarang dipakai dan dikenal luas itu.
“Coba satu lapis gagal, masih bau. Dua lapis juga gagal, sampai empat lapis, baru tidak bau," tutur Ucok.
Baca juga: 4 Tips Memilih Makanan Sehat saat jalan-jalan di MedanItu pun, lanjut Ucok, kemasan duriannya diminta diletakkan di ruang ber-AC selama 24 jam.
"Begitu tidak bau, barulah dibilang cara pengemasan itu dibilang memenuhi ketentuan boleh masuk ke pesawat," kata Ucok.
Ucok mengingatkan juga, kemasan durian tetap harus masuk bagasi meskipun sudah tidak menguarkan bau. "Tetap tidak boleh masuk kabin," ujar dia.
