Review Film Sabtu Bersama Bapak, Ada Pesan Moral Berharga Untuk Sang Lelaki

Panduan Traveling
Review Film Sabtu Bersama Bapak, Ada Pesan Moral Berharga Untuk Sang Lelaki | Alhamdulillah pada malam ini sekitar jam 1 dini hari saya masih diberikan waktu untuk bisa menulis kegiatan tadi siang. Waktu liburan bersama keluarga di kampung sudah selesai, kini Saya dan istri mesti melanjutkan hidup berdua lagi di kota orang. Kami merantau berdua, tinggal dalam satu atap.

Istri sedang tidur, biarkan Saya menceritakan tentangnya sedikit dalam tulisan ini.

Lelaki mana yang tak ingin berhasil berkat do'a wanita disekitarnya. Kita pasti kenal istilah "Dibalik lelaki yang sukses ada do'a wanita yang dikabulkan oleh Tuhan" tidak terlepas itu do'a istri atau ibumu. bahkan untuk ungkapan yang lebih religius adalah ucapan Umar bin Khatab ra bahwa Lelaki yang Sukses dilihat dari dua hal, Siapa ibunya dan Siapa istrinya.
Baca juga: Kisah Sukses Puisi Rangga di AADC 2 yang Bikin Baper
Nah, lelaki-lelaki berhasil tidak akan melupakan jejak kedua wanita yang sangat berharga dalam hidupnya. Dan sebagai bentuk realisasi kebahagiaan suami terhadap istri, Saya mencoba memberikannya kejutan untuk nonton bareng film yang sedang populer di bioskop saat ini yaitu Sabtu Bersama Bapak.

Cukup dulu untuk prolog tulisannya, nanti Saya sambung lagi. Sekarang kita lanjut ke Review film Sabtu Bersama Bapak yang menurut Saya sangat layak untuk dinikmati oleh para lelaki yang beranjak dewasa.

Review Film Sabtu Bersama Bapak


Film ini merupakan adaptasi dari novel Aditya Mulya dengan judul yang sama. Novel yang sangat fenomenal ini merupakan novel beliau yang ke lima. Dari sekian banyak novel yang beliau tulis, Saya masih sangat penasaran dan tertarik untuk tahu lebih jauh tentang cerita yang disajikan dalam novel ini. Alhasil keburu nonton filmnya daripada baca novelnya.

Seorang bapak yang membesarkan anak dan istrinya melalui cerita dalam video mampu menggetarkan hati Saya. Adegan pembukaan yang sangat menyentuh hati itu masih terus saya ingat sampai saat ini.

Film ini diperankan Abimana sebagai Pak Gunawan dan Ira Wibowo sebagai Itje. Sebuah keluarga yang harus membesarkan anak-anaknya dibawah tekanan serangan penyakit kanker yang menderita keduanya.

Monty Tiwa berperan sebagai sutradara dalam film ini membungkus cerita dengan sangat apik dan rapi. Diceritakannya Gunawan sebagai seorang sosok ayah yang memiliki 2 anak lelaki bernama Satya dan Cakra/Saka.
Baca juga: Film The Conjuring 2 Telan Korban Jiwa

Kehidupan keluarga mereka menjadi berubah setelah Gunawan mengetahui bahwa dirinya tidak bisa lagi tinggal bersama keluarganya. Agar bayangannya selalu diingat, Gunawan melakukan sesuatu usaha yang bisa dinikmati oleh anak-anaknya setiap Sabtu.

Satya (Arifin Putra) anak sulung dari keluarga Gunawan, merupakan lelaki pekerja keras dan juga pandai. Ia menjadi lulusan terbaik dari ITB. Selepas kuliah Ia mendapat pekerjaan di luar negeri. Membawa serta istrinya, Risa (Acha Seprtiasa) pindah bersama keluar negeri ternyata bukanlah hal yang mudah. Selain ternyata jarak masih menjadi penghalang, keinginan Rissa untuk bekerja tetap menggebu - gebu. Namun sayang, keinginan tersebut tidak diijinkan Satya.

Di satu sisi sang Adik, Cakra/Saka (Deva Mahendra) menjadi seorang Direktur sebuah perusahaan di Jakarta. Namun ada yang lucu, Ia selalu merasa tidak beruntung dalam hal perjodohan. Walau pada akhirnya ia menemukan wanita yang bisa menjadi pendamping hidupnya. Kisahnya berawal dari sepasang sepatu yang selalu hadir di mushalla tempatnya shalat, yang ternyata adalah Ayu Retna (Sheila Dara Aisha) seorang pegawai baru di kantor miliknya.

Kegugupan yang kerap melanda Saka di depan perempuan cantik, kali ini membuat anak buah ikut campur dalam perjodohannya. Firman (Ernest Prakarsa) menjadi anak buah yang sangat mendukung perjodohan Saka dan Ayu, namun ternyata mengalami kegagalan. Ayu terlalu ilfil dengan tingkah Saka yang nggak jelas.

Disini penontong merasa amat terhibur. Penonton dibuat terpingkal dengan lelucon Saka saat pertama kali menatap wajah Ayu dalam sebuah rapat divisi di kantornya.

Pesan Moral Berharga Untuk Sang Lelaki



Adegan yang melibatkan perasaan penonton pun tidak dapat dihindarkan. Bagi seorang lelaki menjadi hebat untuk mengurus rumah tangga adalah sebuah kewajiban. Setiap keputusan dan sikap yang diambil, ada istri dan anak dibelakang yang mengikuti dan mesti dipertanggung jawabkan.

Bersambung...
Advertisement
Review Film Sabtu Bersama Bapak, Ada Pesan Moral Berharga Untuk Sang Lelaki | noreply@blogger.com | 5